# /home/k6579936/public_html/perpustakaan/lib/SearchEngine/SearchBiblioEngine.php:685^ "Engine ⚙️ : SLiMS\SearchEngine\SearchBiblioEngine"
^ "SQL ⚒️"
^ array:2 [ "count" => "select count(sb.biblio_id) from search_biblio as sb where sb.opac_hide=0 and ((match (sb.author) against (:author in boolean mode)))" "query" => "select sb.biblio_id, sb.title, sb.author, sb.topic, sb.image, sb.isbn_issn, sb.publisher, sb.publish_place, sb.publish_year, sb.labels, sb.input_date, sb.edition, sb.collation, sb.series_title, sb.call_number from search_biblio as sb where sb.opac_hide=0 and ((match (sb.author) against (:author in boolean mode))) order by sb.last_update desc limit 10 offset 0" ]
^ "Bind Value ⚒️"
^ array:1 [ ":author" => "'+Adi TOHA'" ]
Banyak orang mengatakan bahwa sejarah ditulis oleh para pemenang. Hal ini sama sekali tak mengejutkan alias wajar belaka, Tetapi bagaimana jika sejarah--atau apa yang kita ketahui sebagai sejarah-- ditulis oleh orang yang salah? Bagaimana jika semua yang telah kita ketahui hanyalah bagian dari cerita yang salah tersebut? Dalam buku kontroversial yang sangat tersohor in, Jonathan Black mengupa…
Banyak orang mengatakan bahwa sejarah ditulis oleh para pemenang. Hal ini sama sekali tak mengejutkan alias wajar belaka. Tetapi, bagaimana jika sejarah—atau apa yang kita ketahui sebagai sejarah—ditulis oleh orang yang salah? Bagaimana jika semua yang telah kita ketahui hanyalah bagian dari cerita yang salah tersebut? Dalam buku kontroversial yang sangat tersohor ini, Jonathan Black mengu…