Text
E-book Ablasio Retina Regmatogen
Ablasio retina regmatogen terjadi karena interaksi berbagai faktor seperti pencairan vitreus, traksi vitreoretinal, dan lesi predisposisi yang berpotensi menimbulkan robekan. Ablasio retina regmatogen spontan biasanya diawali oleh Posterior Vitreous Detachment (PVD). Faktor risiko dari ablasio retina adalah miopia, jenis kelamin, usia, riwayat keluarga dengan ablasio, trauma, afakia dan penyakit inflamasi. (1, 11, 12) Lesi predisposisinya antara lain lattice degeneration, snailtrack degeneration, white with pressure, white without pressure, vitreoretinal tufts, meridional folds, enclosed ora bay dan ekskavasi retina perifer (peripheral retinal excavations). Diagnosis ablasio retina regmatogen ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan oftalmologis. Pada anamnesis, awalnya pasien melihat bayangan hitam melayang-layang (floaters), kilatan cahaya (fotopsia), yang berlanjut menjadi gangguan penglihatan berupa melihat seperti di balik tirai hitam. Kehilangan lapang pandang sentral terjadi bila gangguan telah mencapai makula. Pada pemeriksaan oftalmologis dapat ditemukan pupil Marcus Gunn dan
penurunan tekanan intraokular. Dari pemeriksaan fundus dapat terlihat hilangnya refleks fundus, shaffer sign, robekan retina dan daerah yang lebih pucat disekitar robekan. Pemeriksaan penunjang dengan USG diperlukan bila retina tidak dapat dilihat dengan jelas.
Tidak tersedia versi lain