Text
In Good Company: Rahasia Menjadi Yesuit: Tanggalkan Jas Berdasi Demi Jubah
Mencari bahagia
DI Indonesia, nama Pastor James "Jim" Martin, S.J. mulai dikenal publik berkat buku-bukunya yang masuk dalam daftar best seller koran beken The New York Times. Antara lain, My Life With the Saints (2006), The Jesuit Guide to (Almost) Everything (2010), Jesus: A Pilgrimage (2014). Sebelum buku-buku tersebut terbit, sudah lebih dulu ada beberapa buku tenar lain termasuk buku In Good Company (2000) ini.
Mencari makna hidup
Pastor James "Jim" Martin, S.J adalah seorang imam Yesuit. Sebelum berjubah, ia terlebih dahulu meraih sukses dalam karier profesionalnya sebagai eksekutif di General Electric. Maklumlah, karena dia adalah alumnus Wharton Business School - sekolah bisnis ngetop di University of Pennsylvania.
Hanya saja, Jim Martin mengalami hari-harinya tidak bahagia. Ada sesuatu yang dia rasa "tidak lengkap" di dalam kesehariannya sebagai seorang eksekutif di dunia bisnis global. Karenanya, ia mencari cara hidup berbeda yang lebih bermakna, berguna bagi sesama sehingga pada akhirnya dia rasakan itu sebagai cara hidup yang lebih berbahagia dan berarti.
Atas pencarian makna hidup yang bahagia itulah, Jim Martin lalu melabuhkan hatinya dengan In Good Company - sebuah tarekat religius di mana ia akhirnya bergabung menjadi Yesuit di dalam Ordo Serikat Yesus.
Tidak tersedia versi lain