Text
Hujan
Merenggut nyawa Lail, jika lelaki kecil berusia lima belas tahun itu tak sigap menyelamatkannya. Di momen itu Lail harus kehilangan ibunya, tetapi Lail bahagia berkawan dengan Esok dan menjalani hari-harinya di tenda pengungsian. Perasaan cinta pun tak kuasa mekar di dada Lail, namun lagi-lagi Lail harus diuji dengan perpisahan.
Menjelang dewasa Lail berpisah dengan Esok. Lail menjalani hidup barunya di sebuah panti asuhan yang mempertemukannya dengan Maryam –yang kelak menjadi sahabat baik. Sedangkan Esok, yang belakangan memiliki kecerdasan luar biasa, diasuh oleh seorang walikota dan disekolahkan ke luar negeri hingga menjadi seorang ilmuwan hebat.
Kehadiran anak perempuan walikota yang cantik di dalam rumah walikota itu mau tak mau sedikit mengusik perasaan Lail. Lail sangat jarang bertemu dengan Esok, sedangkan anak walikota itu setiap hari selalu bersama Esok. Seiring berjalannya waktu, tumbuh juga perasaan cinta di hati anak walikota itu pada Esok.
Ketika bumi berada di titik nadirnya, Esok bersama ilmuwan luar negeri menciptakan pesawat ulang-alik yang bisa menyelamatkan penduduk bumi dari bahaya kehancuran. Namun kenyataannya tidak semua penduduk bisa ditampung. Maka diadakan undian untuk menentukan siapa saja yang akan masuk ke dalam kapal ulang-alik.
Satu undian tiket yang diharapkan oleh banyak orang itu ternyata kembali didapatkan Esok. Kini ada dua tiket di tangan Esok, dia bisa menyelamatkan seorang lagi. Digelayuti perasaan penuh bimbang, Esok terus menimbang-nimbang, siapakah orang yang akan dibawanya ke pesawat; Lail atau anak walikota itu?
Hujan ...
Tentang persahabatan .......
Tentang cinta ...
Tentang melupakan ...
Tentang perpisahan ...
Dan tentang hujan ...
Tidak tersedia versi lain