Sayap-Sayap Patah adalah karya terindah Gibran, mengisahkan takdir yang mematahkan sayap-sayap cintanya. Kasihnya yang tak sampai pada gadis Perancis, juga kepada gadis Libanon yang kemudian terpaksa menikah dengan pendeta demi keamanan, dan pada pengarang wanita Mesir yang tak pernah dilihatnya, merupakan rentetan yang mengharukan, mendalam, dan penuh makna. Kahlil Gibran melukiskan duka cita …
Kahlil Gibran lahir di Beshari, Lebanon 1883. Pada usia 10 tahun ia berimigrasi ke Amerika bersama ibu dan kedua adik perempuannya. Sempat kembali ke tanah kelahirannya selama tiga tahun untuk memperdalam bahasa Arab, Kahlil Gibran menghabiskan masa remaja bersama seniman bohemian di Boston. Ia juga pernah tinggal di Paris selama setahun untuk berguru seni rupa pada beberapa seniman Perancis. P…
Kaum yang suka tertawa-tawa itu menyukai madu sementara mereka tidak bisa berbuat baik kecuali hanya makan saja. Dan madu hanya mencair di depan api dan tidak membeku kecuali bila diletakkan di atas es.
Romantika Kahlil Gibran Sebuah karya yang penuh makna dan kedalaman cinta. Temukan hakikat cinta dan kehidupan dalam kisah- kisah cinta yang menggetarkan dalam buku ini. Karena sejatinya cinta dan kehidupan adalah dua sisi yang abadi. TENTANG PENULIS Kahlil Gibran (1883-1931)adalah penulis Lebanon-Amerika. Kepiawaianny dalam menulis membuatnya dijuluki The Bond of…
Tulisan Kahlil Gibran mampu mengungkapkan kenyataan yang melampaui penampakan. Ia menghadirkan lukisan makna yang tidak terbingkai oleh ruang dan waktu: Lukisan Keabadian. Kahlil Gibran adalah seorang penyair yang dikaruniai ketajaman batin untuk mengetahui lebih banyak terhadap hal-hal yang juga telah dilihat oleh orang banyak, dan mendengar dengan jernih suara-suara yang tak tertangkap oleh…
Gibran memang selalu menarik untuk dibaca, setiap kali kita membaca pasti ada sesuatu yang baru yang dapatkan. Di buku ini, kembali Gibran menggoyang perasaan kita dengan tema cinta. Tapi bukan cintga yang dilumuri nafsu dan dosa, namun cinta yang abadi dan suci, cinta yang tak bisa dibeli dengan harta da tahta. Bukan pula cintanya anak muda-mudi yang hanya mengenal bahagia tanpa mau merasakan…
Sepertinya tidak salah kalau di katakan, bahwa Gibran adalah pujangga pembangkang. Dalam buku ini anda akan menemukan bahwa ia memang seorang pemberontak. Pemberontak terhadap hegemoni status quo, apakah status quo itu berupa hegemoni kekuasaan tiran, kungkungan budaya kekanak-kanakan (meminjam istilah Adorno), maupun tradisi agama yang bukannya memerdekakan, tapi malahan membelenggu penganutny…