Di kaki Gunung Panderman, di rumah berukuran 6 x 7 meter, seorang anak laki-laki bermimpi. Kelak, ia akan membangun kamar di rumah mungilnya. Hidup bertujuh dengan segala sesuatu yang terbatas, membuat ia bahkan tak memiliki kamar sendiri. Bapaknya, sopir angkot yang tak bisa mengingat tanggal lahirnya. Sementara ibunya, tidak tamat Sekolah Dasar. Ia tumbuh besar bersama empat saudara perempuan…
Yang pertama, dalam peralihan dari revolusi ke pembangunan bangsa Indonesia kita harus menyadari adanya kesinambungan disamping koreksi dan perubahan. Sebab pembangunan bukan penyimpangan, melainkan kelanjutan perjuangan dan cita-cita selama perang kemerdekaan dan revolusi, sekalipun pembangunan menpunyai pendekatan dan iklim pemikiran yang lain daripada perang dan revolusi. Yang kedua untuk me…