Text
Si parasit lajang
Buku ini berisi cercahan pikiran seorang perempuan muda urban. Di akhir usia duapuluhan ia memutuskan untuk tidak menikah dan menyebut diri Si Parasit Lajang (istilah yang awalnya dilontarkan feminis Jepang). Ia terkesan sangat cuek, tapi di pihak lain, ia sangat mengamati dan memperhatikan keadaan dan sekelilingnya.
Tulisannya menunjukkan bahwa orang juga bisa bersikap kritis bahkan sambil tetap berada dalam lingkup kehidupan kapitalistis. Orang bisa menyukai Barbie, film porno, fesyen, mal sambil tetap bisa bilang bahwa semua itu bisa menerkam manusia dan kita harus cerdik-cerdik bergumul dengannya, seperti pawang bermain dengan harimau sirkus.
Pesan dalam buku ini: di zaman ini, larangan tidak memadai lagi untuk bekal manusia berhadapan dengan tantangan. Yang dibutuhkan adalah kecerdikan.
Tidak tersedia versi lain