Buku ini adalah hasil Seminar berjuful "Gereja-Politik-Teologi": Kontroversi Soal Pembubaran dan Restorasi Serikat Yesus (1773-1814) yang diadakan oleh Kolese St. Ignatius pada semester gasal 2013 (September dampai Desember). Judul ini mau mengungkapkan empat dimensi paling pokok yang melatarbelakangi seluruh rangkaian peristiwa pembubaran dan restorasi Serikat Yesus di abad 16-19 itu, yaitu d…
Buku ini tidak saja menyajikan soal buruh dan perburuhan, namun juga dinamika perkotaan kolonial dengan segala persoalan-persoalan sosialnya, mulai dari Depresi Ekonomi hebat 1930-an, pengangguran di kalangan keturunan Eropa, prostitusi sampai kecemasan-kecemasan masyarakat. Semua itu merupakan bagian penting kehidupan di Hindia Belanda yang masih belum mendapat perhatian sejarawan. Lewat tulis…
Kota-kota di Indonesia memiliki asal-usul yang unik. Terutama namanya, adci yang berasal dari nama pohon, peristiwa di zaman kerajaan, kejadian yang tak disengaja, ucapan spontan, bahasa yang digunakan, bahkan berbau mistis. Tak kenal maka (ok sayang. Setiap kota punya sejarah dan pusaka (lwritage)-nya scndiri. Buku ini sangat mcnarik untuk mengetahui sejarah berdirinya kota-kota di Indonesia.…
Ketika buku ini pertama kali diterbitkan pada 1952, buku ini segera dikenali oleh seluruh pembaca sebagai karya akademik yang luar biasa . Kahin dengan hati-hati membuat narasi yang memuat hiruk-pikuk perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaannya sejak 1945 hingga 1949 dengan sumber-sumber yang mengesankan dan istimewa. Hasilnya adalah 15 bab yang tidak diragukan lagi merupakan uraian pent…
Buku ini mengisyaratkan kondisi republik ini ternyata masih jauh dari manusiawi. Sistem pembangunan lebih berciri kekerasaan daripada rasionalistas. Sungguh ironis untuk sebuah republik yang katanya berasal dari re publica; kata yang justru menjunjung tinggi ciri manusiawi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Buku ini mengisyaratkan kondisi republik ini ternyata masih jauh dari manusiawi. Sistem pembangunan lebih berciri kekerasaan daripada rasionalistas. Sungguh ironis untuk sebuah republik yang katanya berasal dari re publica; kata yang justru menjunjung tinggi ciri manusiawi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Yang pertama, dalam peralihan dari revolusi ke pembangunan bangsa Indonesia kita harus menyadari adanya kesinambungan disamping koreksi dan perubahan. Sebab pembangunan bukan penyimpangan, melainkan kelanjutan perjuangan dan cita-cita selama perang kemerdekaan dan revolusi, sekalipun pembangunan menpunyai pendekatan dan iklim pemikiran yang lain daripada perang dan revolusi. Yang kedua untuk me…
Menunjukkan adat dan kebiasaan yang kurang baik dan sempurna ditengah-tengah bangsaku, lebih-lebih diantara orang yang berlaki istri. Hal-hal dan kejadian yang tersebut dalam buku ini, meskipun seakan-akan tiada mungkin dalam pikiran pembaca adalah benar belaka.