Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak. Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan. Namaku Raib.…
Ardi yang pada mulanya rajin sembahyang, kemudian menjauhi agama sama sekali karena menyaksikan praktek-praktek yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya, untuk akhirnya masuk dalam sebuah organisasi kebudayaan yang berpengaruh pada saat itu dan yang membaerinya banyak fasilitas. Akan tetapi, di kemudian hari, Ardi sadar bahwa ia menempuh jalan yang sesat. .... Dalam roman ini mengu…