Text
Disruption : Tak ada yang tak bisa diubah sebelum dihadapi motivasi saja tidak cukup
Sesekali dalam hidup ini kita akan menjadi saksi perubahan. Dari hal-hal kecil yang mengubah kebiasaan sampai revolusi besar yang diam-diam mematikan suatu peradaban. Seperti kata Stephen Elop (Nokia). " Kami tidak melakukan kesalahan apa-apa, tiba-tiba kami kalah dan punah".
Suatu revolusi kini menghadang jutaan pembangun merek dan pemilik reputasi yang dulu tak tergoyahkan. Seperti Blue Bird yang harus menghadapi gempuran mobil-mobil yang tak terlihat bermerek taksi, tak berpelat nomor kuning dan tak tampak beroperasi sebagai taksi. Tahu-tahu revolusi ini sudah besar dan mengoreksi kesejahteraan kita.
Perusahaan-perusahaan lain menghadapi lawan-lawan yang langsung door to door kepala-kepala daerah yang cerdas telah menjelajahi gelombang ketiga internet melalui smart city, biochips, dan internet of things.
Kehebatan pun berpindah. Secepat angin bertiup, yang tak hanya membunuh, tapi membuat kita terenyak. Suatu peradaban bary yang menuntut manusia mengubah pola pikirnya, a disruptive mindset. Yang tak hanya harus sedia setiap saat, realtime, on demand, dan terbuka. suatu peradab an yang dibentuk oleh Hukum Moore, yang mengubah kecaepatan menjadi eksponensial, yang berhadapan dengan pribad-pribadi yang masih berpikir secara linier.
Inilah buku yang pantas dibaca oleh para pengusaha, eksekutif, aparatur sipil negara (ASN), abdi masyarakat, pegiat sosial, guru, dan orangtua untuk mencegah kegagalan dalam melangkah, membangun karier, serta menciptakan masa depan anak-anaknya, perusahaannya, perekonomiannya, dan bangsanya. Kita tak mungkin menapak ke masa daepan yang sungguh-sungguh berbeda daenaga kebiasaan-kebiasaan yang tak lagi relevan.
Tidak tersedia versi lain