Kita datang ke dunia ini sebagai saudara, tapi mengapa kita mesti diikat pada daging dan darah, yang ternyata hanya memisahkan kita? Itulah tragika anak manusia yang digeluti oleh novel Putri Cina ini. Sindhunata berhasil menerjuni tragika itu dalam pelbagai lika-likunya. Ia menggeluti tragika itu lewat pengetahuannya yang luas dan kaya tentang filsafat dan mitos, baik Jawa maupun Cina. Tragik…
Buku ini hanyalah kisah,. Dan kisah tentu saja sifatnya sangat subyektif. Kisah ini memaparkan suatu cita-cita yang sudah kesampaian. Cita-cita itu justru terkandung dalam perjalanan, keprihatinan bahkan pergulatan yang terpapar sebagai isi dari kisah ini.