National hero, Javanese mystic, pious Muslim and leader of the ‘holy war’ against the Dutch between 1825 and 1830, the Yogyakarta prince, Dipanagara (1785-1855, otherwise known as Diponegoro), is pre-eminent in the pantheon of modern Indonesian historical figures. Yet despite instant name recognition in Indonesia, there has never been a full biography of the prince’s life and times based …
Snowboarding is addictive! If youre reading this, its highly likely that you're aware of this already and know first-hand how addictive snowboarding can be. You may even be an addict yourself. For many, the addiction to snowboarding begins the first time they slide down a snow-covered hill sideways, linking their first turns. This can occur within hours of picking up a snowboard, or it can take…
Sebagai nenek moyang dan pejuang yang kemudian menjadi pahlawan nasional, Kanjeng Pangeran Diponegoro telah mewariskan kebanggaan tersendiri. Dalam tubuh kami mengalir darah seorang pejuang yang kegigihannya diakui oleh musuh-musuhnya. Tetapi, dalam kebanggaan itu juga melekat beban dan tanggung jawab untuk menjaga nama baik beliau. Penangkapan dan pembuangan Sang Pangeran (1830-1855) menyisak…
BUKU ini memperlihatkan, perempuan priayi dan perempuan keluarga keraton di Jawa Tengah selatan, setidaknya sampai akhir Perang Jawa (1825-1830), menikmati kesempatan bertindak atau mengambil inisiatif pribadi yang jauh lebih luas daripada saudari-saudari mereka yang hidup di akhir abad ke-19, di zaman Raden Ajeng Kartini (1879-1904). Jejak mereka bahkan menembus bidang yang dianggap sebagai du…